Petaka Senapan Angin: Nyawa Siswi di Kampar Melayang Seketika

Kampar, 23 Juni 2025 – Sebuah insiden tragis baru-baru ini mengguncang Desa Koto Tuo, Kecamatan XIII Koto Kampar, Riau. Seorang siswi bernama Chyssi Gita Cahyani (13) harus meregang nyawa akibat petaka senapan angin. Kejadian nahas ini menjadi peringatan keras akan bahaya penggunaan senjata jenis ini, terlebih jika dilakukan tanpa kehati-hatian. Petaka senapan angin yang menimpa Chyssi adalah pengingat betapa krusialnya kesadaran akan keselamatan dalam setiap tindakan.

Kronologi kejadian, seperti yang diungkapkan pihak kepolisian pada 21 Juni 2025, bermula saat seorang pria bernama Suhendrik (35) sedang mencoba senapan angin miliknya di depan rumah. Ia berniat menembak buah nangka yang menggantung. Setelah beberapa kali percobaan tembakan yang meleset, pada tembakan kelima, korban Chyssi Gita Cahyani secara tak terduga melintas di area tersebut. Peluru dari petaka senapan angin itu langsung mengenai bagian kepala korban, membuatnya terjatuh seketika.

Melihat kejadian tersebut, pelaku langsung bergegas membawa korban ke klinik terdekat. Namun, karena keterbatasan fasilitas medis di klinik tersebut, korban segera dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bangkinang. Sayangnya, nyawa Chyssi tidak dapat diselamatkan. Ia dinyatakan meninggal dunia tak lama setelah tiba di rumah sakit karena luka tembak yang parah di kepalanya. Pihak berwenang dari Polsek XIII Koto Kampar yang menangani kasus ini segera melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan mengamankan barang bukti berupa senapan angin yang digunakan dalam insiden tersebut.

Suhendrik, pelaku penembakan, telah ditangkap oleh petugas kepolisian dan kini mendekam di tahanan Polsek XIII Koto Kampar untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Kasus ini menjadi pelajaran berharga bagi seluruh masyarakat mengenai risiko fatal dari kelalaian dalam menggunakan benda yang berpotensi membahayakan, meskipun itu adalah senapan angin yang sering dianggap “aman”.

Tragedi petaka senapan angin yang merenggut nyawa seorang siswi ini adalah duka mendalam bagi keluarga dan masyarakat Kampar. Ini juga merupakan seruan bagi semua pihak untuk lebih berhati-hati dan menyadari konsekuensi dari tindakan ceroboh, terutama yang melibatkan alat-alat berisiko tinggi.