Nutrisi Buruk dan Penyakit Tular: Lingkaran Setan yang Memperburuk Kondisi Kesehatan

Kesehatan adalah investasi, dan dua faktor penting yang saling berkaitan erat dalam menentukan status kesehatan individu dan masyarakat adalah nutrisi dan paparan penyakit menular. Sayangnya, keduanya seringkali terperangkap dalam “Lingkaran Setan” yang saling memperburuk: “Nutrisi Buruk dan Penyakit Tular” secara kolektif meningkatkan risiko kesakitan, komplikasi, bahkan kematian. Memahami interaksi kompleks ini adalah langkah pertama untuk memutus rantai masalah kesehatan global.

Nutrisi buruk, baik itu kekurangan gizi (malnutrisi) seperti gizi kurang dan stunting, maupun gizi lebih (obesitas), melemahkan sistem kekebalan tubuh. Ketika tubuh kekurangan vitamin, mineral, protein, dan energi yang esensial, kemampuan sistem imun untuk melawan infeksi menjadi berkurang drastis. Sel-sel kekebalan tidak dapat berfungsi optimal, produksi antibodi menurun, dan respons terhadap patogen menjadi lambat. Akibatnya, individu yang kekurangan gizi lebih mudah tertular penyakit infeksi, dan saat terinfeksi, mereka cenderung mengalami gejala yang lebih parah dan membutuhkan waktu pemulihan yang lebih lama.

Sebaliknya, penyakit menular juga memperburuk status gizi. Infeksi, terutama yang melibatkan saluran pencernaan (seperti diare), dapat menyebabkan penurunan nafsu makan, gangguan penyerapan nutrisi, dan peningkatan kebutuhan energi tubuh untuk melawan patogen. Diare yang berulang, misalnya, dapat mengakibatkan kehilangan cairan dan elektrolit esensial, serta menghambat penyerapan nutrisi penting, yang pada akhirnya mempercepat terjadinya malnutrisi. Bahkan infeksi pernapasan atau penyakit lainnya juga dapat meningkatkan metabolisme dan kebutuhan kalori, sehingga jika asupan tidak mencukupi, status gizi akan memburuk.

Lingkaran setan ini sangat jelas terlihat pada anak-anak. Anak yang kekurangan gizi, terutama stunting, lebih rentan terhadap infeksi berulang. Infeksi ini kemudian memperburuk stunting mereka, karena tubuh mengalihkan energi untuk melawan penyakit daripada untuk tumbuh kembang. Dampak jangka panjang dari stunting dan infeksi berulang adalah gangguan perkembangan kognitif, penurunan performa akademik, dan produktivitas yang rendah di masa dewasa.

Memutus “Lingkaran Setan” antara “Nutrisi Buruk dan Penyakit Tular” membutuhkan pendekatan multisektoral. Ini meliputi peningkatan akses terhadap pangan bergizi, edukasi tentang praktik kebersihan dan sanitasi yang baik, program imunisasi yang merata, serta akses ke layanan kesehatan yang berkualitas. Investasi pada nutrisi yang baik adalah investasi pada sistem kekebalan tubuh yang kuat, yang pada gilirannya akan menjadi benteng pertahanan paling efektif melawan berbagai penyakit menular.